Satu hal yang harus disyukuri dari serial anime ini adalah alur ceritanya yang masih berlanjut meski tetap terbagi dalam 5 bagian cerita. Jadi, bukan sekedar sebuah sketsa random yang umumnya ada pada anime komedi.
1. PLOT
Kali ini kita akan langsung membahas konteks cerita animenya saja:
1. But...
Sebagaimana kerja keras dari para idol / kejeniusan sang produser (?) sehingga fanbase mereka tumbuh semakin kuat dan kiriman gift mulai cenderung banyak untuk ketiga gadis (?) kita ini. Chika, sang kawaii imouto banyak mendapatkan kiriman hadiah berupa mainan hewan-hewanan. Airi mendapatkan hadiah brand ternama. Namun, Mari tidak lah demikian, bahkan si boss malah memanas-manasinya dengan mengatakan bahwa dia pasti kecewa karena tidak populer.
Sketsa ini berfokus pada emosi Mari yang menjadi labil karena peristiwa ini. Dia tidak dapat menjelaskan dengan baik dan kecewa dengan kedua temannya yang sudah tidak mirip Yakuza sama sekali tapi di balik semua itu ternyata dia memang cemburu buta saja karena tidak populer.
2. Unthinkable
Sketsa berikutnya beralih kepada Sugihara Kazuhiko alias Chika dan juniornya yang telah dia kenali semenjak pertama kali bergabung ke geng Yakuza ini. Sang junior ini ternyata memiliki rasa hormat kepada 'sang kakak' yang sudah menerimanya dengan baik. Singkat cerita, sang junior ini diangkat menjadi Assisten manajer untuk Goku Dolls. Tentunya, dia telah mengetahui sang Aniki sudah menjadi si Idol imut, Chika.
Sang junior dengan malu-malu mengatakan bahwa dia masih menghormati Chika seperti dahulu ketika masih pria bahkan dalam tubuh barunya yang merupakan seorang wanita sekarang. Sang Aniki terharu dengan kata-kata tersebut karena tidak ada lagi anggota Yakuza lainnya yang berpikiran seperti itu. Bahkan dirinya sendiri, namun kata-kata itu ternyata harus dibayar mahal sikapnya yang berlebihan ternyata membongkar kedoknya sendiri yang merupakan big fans dari Chika.
3. The Trick to Talk Show
Kali ini ketiga gadis (?) kita berada dalam acara live radio bersama dengan bintang tamu lainnya dari BKA84 (serius, bintang tamunya sister grup AKB dari thailand? wkwkwk). Ini adalah acara live radio pertama kali mereka dengan uang yang harus dibayarkan oleh boss mereka. Tentunya dengan wejangan yang malah membuat diri mereka semakin tertekan.
Singkatnya, sebuah situasi yang canggung terjadi karena Goku Doll yang seharusnya merasa bisa menguasai acara malah tidak dapat menguasai materi yang semestinya bisa dijawab oleh para gadis muda. Jawaban demi jawaban yang mereka berikan malah membongkar aib mereka yang sejatinya adalah seorang lelaki paruh baya.
Secara keseluruhan, mereka kalah telak dari Idol sebenarnya, BKA84. Itulah yang terjadi hingga jawaban pamungkas diberikan Mari benar-benar membalik meja dan membuat fanbase-nya naik drastis (dan si boss sudah menunggu dengan tongkat baseball di pundaknya).
4. What Girls Talk
Sang produser menyarankan mereka untuk lebih banyak bicara dan bertingkah layaknya saudara gadis namun ketiga member Goku Dolls merasa mereka sudah banyak bicara layaknya saudara laki-laki. Distulah letak permasalahannya karena sejak awal mereka memang bukan gadis melainkan laki-laki dewasa.
Perbedaan umur dan gender ini semakin canggung ketika ketiga member ini menyalah artikan pembicaraan dari tukang pijet mereka, Karin-san dan berakhir dengan skin-ship antar member yang semakin awkward.
5. Do you love each other.
Sketsa terakhir berasal dari leader kita, Yamamoto Kentarou alias Airi. Dia mempertanyakan perasaan aneh ketika ketiga member ini berkumpul dan bermain bersama. Mereka bertingkah layaknya sebuah keluarga normal. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan di masa lalu bersama keluarganya sendiri.
Cerita masa lalunya yang kelam dan tanpa kasih membuatnya tumbuh menjadi seorang berandalan dan berakhir menjadi anggota geng Yakuza. Satu-satunya kehangatan yang dia bisa rasakan ketika masih menjadi pria adalah ketika berkunjung di kedai minum langganannya. Airi yang sekali lagi ingin merasakan itu dan berkunjung ke sana dan menemukan bahwa sang Ojisan ternyata orang yang baik karena selalu menghibur hatinya di masa mudanya.
Pada akhirnya dia mendapati bahwa pekerjaannya yang sekarang ternyata tidak terlalu buruk karena tidak lagi harus berurusan dengan kehidupan kelamnya dan dia mulai mensyukuri dan menerima dirinya sebagai seorang idol. Seandainya cerita ini bisa senormal itu.
IMPRESSION
Apa yang bisa dibahas yah? Di episode ini ceritanya pure ke komedi, bahkan tidak ada musik baru yang ditampilkan seperti episode kemarin. Cerita ini tidak lebih tentang komedi transgander atau lebih tepatnya terasa seperti swap gender sih.
Saya masih apresiasi di sketsa ketiga, live radio memang adalah salah satu pekerjaan idol, apalagi bertemu dengan idola sebenarnya. Sayang sekali eksekusinya kurang nendang. Seandainya mereka bisa bertingkah lebih idol dan membuat BKA bisa 'sedikit' tersaingi mungkin saya bisa memberi penilaian yang lebih baik.
Untuk ngidolnime, cerita episode ini kurang terasa sekali aura ngidolnya. To be fair, kalian yang memilih nonton ini jelas bukan untuk dampaknya ngidolnya melainkan pure komedi kan?
okelah, mari kita lihat saja perkembangannya di episode mendatang.
Sketsa berikutnya beralih kepada Sugihara Kazuhiko alias Chika dan juniornya yang telah dia kenali semenjak pertama kali bergabung ke geng Yakuza ini. Sang junior ini ternyata memiliki rasa hormat kepada 'sang kakak' yang sudah menerimanya dengan baik. Singkat cerita, sang junior ini diangkat menjadi Assisten manajer untuk Goku Dolls. Tentunya, dia telah mengetahui sang Aniki sudah menjadi si Idol imut, Chika.
Sang junior dengan malu-malu mengatakan bahwa dia masih menghormati Chika seperti dahulu ketika masih pria bahkan dalam tubuh barunya yang merupakan seorang wanita sekarang. Sang Aniki terharu dengan kata-kata tersebut karena tidak ada lagi anggota Yakuza lainnya yang berpikiran seperti itu. Bahkan dirinya sendiri, namun kata-kata itu ternyata harus dibayar mahal sikapnya yang berlebihan ternyata membongkar kedoknya sendiri yang merupakan big fans dari Chika.
3. The Trick to Talk Show
Kali ini ketiga gadis (?) kita berada dalam acara live radio bersama dengan bintang tamu lainnya dari BKA84 (serius, bintang tamunya sister grup AKB dari thailand? wkwkwk). Ini adalah acara live radio pertama kali mereka dengan uang yang harus dibayarkan oleh boss mereka. Tentunya dengan wejangan yang malah membuat diri mereka semakin tertekan.
Singkatnya, sebuah situasi yang canggung terjadi karena Goku Doll yang seharusnya merasa bisa menguasai acara malah tidak dapat menguasai materi yang semestinya bisa dijawab oleh para gadis muda. Jawaban demi jawaban yang mereka berikan malah membongkar aib mereka yang sejatinya adalah seorang lelaki paruh baya.
Secara keseluruhan, mereka kalah telak dari Idol sebenarnya, BKA84. Itulah yang terjadi hingga jawaban pamungkas diberikan Mari benar-benar membalik meja dan membuat fanbase-nya naik drastis (dan si boss sudah menunggu dengan tongkat baseball di pundaknya).
4. What Girls Talk
Sang produser menyarankan mereka untuk lebih banyak bicara dan bertingkah layaknya saudara gadis namun ketiga member Goku Dolls merasa mereka sudah banyak bicara layaknya saudara laki-laki. Distulah letak permasalahannya karena sejak awal mereka memang bukan gadis melainkan laki-laki dewasa.
Perbedaan umur dan gender ini semakin canggung ketika ketiga member ini menyalah artikan pembicaraan dari tukang pijet mereka, Karin-san dan berakhir dengan skin-ship antar member yang semakin awkward.
5. Do you love each other.
Sketsa terakhir berasal dari leader kita, Yamamoto Kentarou alias Airi. Dia mempertanyakan perasaan aneh ketika ketiga member ini berkumpul dan bermain bersama. Mereka bertingkah layaknya sebuah keluarga normal. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan di masa lalu bersama keluarganya sendiri.
Cerita masa lalunya yang kelam dan tanpa kasih membuatnya tumbuh menjadi seorang berandalan dan berakhir menjadi anggota geng Yakuza. Satu-satunya kehangatan yang dia bisa rasakan ketika masih menjadi pria adalah ketika berkunjung di kedai minum langganannya. Airi yang sekali lagi ingin merasakan itu dan berkunjung ke sana dan menemukan bahwa sang Ojisan ternyata orang yang baik karena selalu menghibur hatinya di masa mudanya.
Pada akhirnya dia mendapati bahwa pekerjaannya yang sekarang ternyata tidak terlalu buruk karena tidak lagi harus berurusan dengan kehidupan kelamnya dan dia mulai mensyukuri dan menerima dirinya sebagai seorang idol. Seandainya cerita ini bisa senormal itu.
IMPRESSION
Apa yang bisa dibahas yah? Di episode ini ceritanya pure ke komedi, bahkan tidak ada musik baru yang ditampilkan seperti episode kemarin. Cerita ini tidak lebih tentang komedi transgander atau lebih tepatnya terasa seperti swap gender sih.
Saya masih apresiasi di sketsa ketiga, live radio memang adalah salah satu pekerjaan idol, apalagi bertemu dengan idola sebenarnya. Sayang sekali eksekusinya kurang nendang. Seandainya mereka bisa bertingkah lebih idol dan membuat BKA bisa 'sedikit' tersaingi mungkin saya bisa memberi penilaian yang lebih baik.
Untuk ngidolnime, cerita episode ini kurang terasa sekali aura ngidolnya. To be fair, kalian yang memilih nonton ini jelas bukan untuk dampaknya ngidolnya melainkan pure komedi kan?
okelah, mari kita lihat saja perkembangannya di episode mendatang.
SCORE:
Musik: 0 /10
Grafik animasi: 6,5/10
Story: 6/10
Impress: 5 /10
Overall: 4.4
Komentar
Posting Komentar