Langsung ke konten utama

First Impression: Back Street Girls Episode 1: Hati Rindu, Titit Ngilu

First Impression: Back Street Girls Episode 1: Hati Senang Titit Bimbang







Halo semuanya... Jika kalian secara kebetulan mampir dan membaca blog ini maka ketahuilah bahwa ini adalah artikel perdana di blog baru ini. Konten blog ini sengaja aku dedikasikan untuk anime idol, jadi isinya pasti tidak jauh-jauh dari review dan segala hal yang bisa dinilai dengan tulisan yang tidak lebih dan tidak kurang terserah penulisnya mau ngulas kayak bagaimana.

Well, karena itulah, apabila tujuan awal kalian adalah untuk mencari link download maka saya mohon maaf karena kalian tidak akan menemukan itu disini, sebab itu tidak sesuai dengan tujuan dibentuknya blog ini.

Well. tanpa perlu banyak basa-basi lagi mari kita segera membahas serial anime idol di musim ini yang sudah memasuki separuh musim sekarang. Untuk review perdana ini, mari kita membahas anime kocak yang terpaksa harus saya akui sebagai anime idol yaitu Back Street Girls. Penilaian terakhirnya ada di bagian terakhir tulisan ini. Check it out!


 


Sejak awal serial ini dirilis dalam versi manga-nya aku sudah mempunyai penilaian yang buruk tentang anime ini. Bukannya gimana-gimana tapi secara judul saja sudah kelihatan banget kalau nama serial ini adalah plesetan nama dari boyband populer, Backstreet Boys! Sebagai seseorang yang berasal dari generasi 90'an (gw cukup bangga buat ngomong ini karena ini adalah best generation than this time) tentu saja ini salah satu noda yang mencoreng masa childhood saya! Uh yeah! ---Backstreet back, alright!! (becanda, saya hard fans-nya Westlife kok.)

Nggak cuma berhenti disitu aja! Aye juga benci dengan BSG setelah sempat membaca beberapa chapter awal manganya. Kenapa? Yah simple, karena anime ini tentang transgender. Maksudnya gini dah, meski pun sebejad-bejadnya dunia idol (yah, bukan rahasia lagi lah kalo emang beneran ada campur tangan Yakuza dalam bisnis dunia entertainment jepang) tapi nyuruh cowok potong titit buat jadi cewek idol itu yah udah diluar nalar ueg! 😵

Emangnya ini salah satu serial hentai TSF buatan Shindol kali sampai bisa bikin cowok jadi cewek tulen KW 2 lewat operasi 'di thailand' doang ~ sampe pita suaranya berubah total. Sebagai seseorang lulusan sains saya jujur kehabisan kata-kata untuk tema sableng dari serial anime ini. Oke, emang ini cuma sekedar anime saja namun terus setelah ini bakalan mau ada tema anime apalagi nantinya? Nyuruh cowok suntik hormon estogen supaya bisa hamil? Lol.

Padahal grup idol populer itu gak harus jadi cewek moe kok, bahkan di dunia nyata ini  grup vocal yang tampangnya kayak preman di jepang itu yah ada lho~~ *🙈*EXILE*🙈*




Oke lah, anggap saja ini sebagai sebuah terobosan dengan tema ‘ide revolusioner’ yang pernah terjadi di dunia anime idol. Alright, i’m not mad! This is Japan... y know! Semua orang di dunia ini juga udah tahu kalau Japan is weird~~ jadi ini sudah hal yang wajar.

Yah, Sudah lah, mari kita lupakan semua tulisan kata-kata diatas dan mulai masuk ke pembahasan animenya.



1. OPENING





OK, lagunya cukup catchy. Nothing special but sound good. Dari nada lagu pop yang nyaring dan diiringi dengan suara bel berdenting sudah cukup menjelaskan bahwa anime ini memang tidak dibuat untuk mengangkat tema yang serius alias memang sengaja dibuat sebagai tontonan yang bertema komedi jenaka saja. Kemudian untuk scene OP sendiri sudah memaparkan konteks utama mengapa anime ini diciptakan meskipun gaya animasinya yang tidak biasa ini memang benar-benar membingungkan.




funfact: ternyata ketiga gambar animasi background ini diperankan oleh orang yang sama, yaitu Chiaki Kon yaitu sang sutradara animasi BSG ini sendiri (twitter) & lagu ini dikomposisi oleh orang yang sama yang membuat lagu OP Kemono Friends, Masayoshi ÅŒishi (animenewsnetwork).


2. PLOT




Anime ini terdiri dari 5 bagian cerita.

1. The beginning of the Idols



Sebut saja ada 3 orang lelaki anggota Yakuza yang nasibnya kurang beruntung di anime ini sehingga menyusahkan Big Boss mereka. Mereka adalah Tachibana Ryou (25 thn), Yamamoto Kentarou (28 thn), dan Sugihara Kazuhiko (23 thn). Singkatnya, mereka diberikan pilihan oleh Boss mereka yaitu menjual organ tubuh mereka – alias mati atau operasi ganti kelamin buat jadi idol cewek – alias status cowok mereka yang mati. Dan begitulah kisah petualangan dunia idola cewek yang dilakukan oleh para pemuda ini dimulai, Grup Goku Dolls pun terbentuk!



Setelah satu tahun berlatih – di cuci otak – oleh boss mereka maka usaha keras itu memang tidak akan menghianati sehingga mereka sukses meniti karir sebagai idola cewek. Status diri mereka juga telah berganti baru. Tachibana Ryou menjadi si pirang Tachibana Mari, Yamamoto Kentarou menjadi si leader, Yamamoto Airi, dan Sugihara Kazuhiko menjadi si imouto, Kazuhiko Chika.

Akan tetapi meskipun jati diri mereka digembleng supaya mejadi cewek yang imut tapi kepribadian asal mereka yaitu sisi cowok yakuza tidak bisa hilang begitu saja. Begitulah plot utama dari cerita anime ini dibuat yaitu supaya kita bisa merasakan bagaimana karir cewek idol dikerjakan sendainya itu dilakukan oleh para cowok.


2. Boss! Sensei? Producer!?



Tema cerita ini berfokus tentang sang leader Yamamoto Airi yang teringat dengan kenangan masa lalunya saat masih bernama 'Kentarou' dan melayani si Boss saat masih bekerja sebagai bawahan Yakuza. Dia yang mengagumi sosok si Boss sebagai panutannya seperti figur ayah kepada anaknya harus kandas karena si Boss tidak menganggap masa lalu tersebut malah menyuruh mereka memanggil dia dengan sebutan Sensei. Lebih lanjut menganggap dirinya sebagai seorang Produser, layaknya seorang gadis ABG yang polos.


IMO, jujur puas banget nonton bagian ini karena benar-benar memberikan penyelesaian masalah idol yang membangkang dengan cara yang out of the box!




3. Sweet and Sour Memory



Tiba-tiba cerita berlanjut dengan kehadiran pahlawan kesiangan, Mandarin Kinoshita, seorang produser terkenal yang datang entah dari mana yang memutuskan untuk mengunjungi pertujukan    theater mereka dan pada akhirnya mengajukan diri untuk menjadi manager mereka.

Permasalahan terjadi ketika sang manajer ini mengejek penampilan mereka yang tidak natural dan seperti sedang dikendalikan oleh seseorang di balik layar (yang mana itu memang merupakan kebenarannya.)

Singkatnya, setelah caci maki penampilan mereka yang gak idola banget (meskipun penilaian itu juga bener banget) akhirnya dia memutuskan untuk melatih ‘inner beauty’ mereka bertiga. Dan kegilaan yang gak nyambung inilah yang menjadi tema cerita adegan ini.


4. A New Understanding



Kinoshita-P kembali melanjutkan latihan nerakanya kepada para 'gadis' ini. Dimulai dari adegan di mana sang manager memergoki para gadisnya sedang bermainan kartu, sebuah permainan yang gak idol banget. 

Entah bagaimana, pada akhirnya ceramah sang manajer mengingatkan mereka dengan wejangan terakhir dari 'sang aniki' di dalam penjara yang langsung menggugah perasaan mereka dan mau bersungguh-sungguh untuk menjalani kehidupan yang sekarang sebagai seorang idola.


5. Overthrow!! Yakuza!!



Ini adalah adegan terakhir dan merupakan cerita favoritku di episode 1 ini. Dimulai dengan acara handshake lokal yang tentunya telah diatur oleh sang boss untuk bertemu dengan para fans mereka.

Pada akhirnya mereka menjumpai acara yang membosankan dan dibenci oleh para idol yaitu bertemu dengan para Wota yang bau bawang dan keringatan. Masalah tidak hanya itu saja karena Mari menyadari bahwa salah satu hard fans mereka ternyata adalah kepala geng rival yang sudah mencelakakan karir mereka sebagai seorang Yakuza dan berakhir pada kehidupan yang sekarang.

Pada akhirnya, ketiga gadis ini menjumpai fakta yang baru bagaimana kekuatan para Wota ternyata sangat mengerikan apabila sudah berkaitan dengan ikrar melindungi idola mereka.



3. TEMA


Black Comedy, Idol, Music, Adult, Yakuza.


4. DESIGN



Ok, ini yang bodor! Aku nggak ngerti tentang gaya gambar anime sih tapi terkadang ada yang temanya kawaii anime banget, ada juga yang realize khas komik amerika – atau lebih mudahnya mari kita sebut saja dengan JOJO art syle!

Nah, karena tema cerita ini memang terkesan hitam-putih sehingga perpindahan style animasi yang berubah secara tiba-tiba itulah yang menjadi bahan plus kelucuan dari anime ini. Sekilas gimmick ini membuatku teringat dengan anime Danshi Koukosei Nichijou yang kalo ada scene celetuk jenaka juga pake style art yang seperti ini.

Tidak hanya anime saja namun bobot pengisi suara yang saling berganti memberi peran antara cowok dan cewek juga berhasil mengingatkan kita untuk tidak lupa bahwa ketiga tokoh utama ini sejatinya memang cowok yang dipaksa jadi cewek.

Tapi, meskipun demikian rasanya penggambaran animasi seperti ini sudah kelihatan usang bila dibandingkan dengan anime modern yang sudah memakai animasi CGI. Well, namanya juga genre comedy.


YANG BISA DIBAHAS



1. Sejatinya cerita serial ini jauh lebih 'deep' daripada Wake Up, Girls!


No offense yah, tapi ada beberapa scene yang bener-bener mengingatkanku tentang WUG! dimulai dari sang boss yang tiba-tiba tergila-gila akan bisnis idola, para fans yang maniak, Produser sukses yang numpang lewat, dan khususnya adegan ini.



Bandingkan dengan ini...



Gimana? Mirip nggak?! Jujur, aye ngakak!

Nah, Kenapa sekarang saya bilang kalau anime ini punya pesan yang 'deep'? Yah karena bukan rahasia lagi kalau bisnis idola apalagi yang bisnis underground kayak gini pasti punya bekingan pentolan Yakuza supaya bisnis mereka lancar. Kalau kalian ngerti udah beberapa kali bisnis AKB48 yang bisa jual single 1 juta keping itu selalu ada berita yang mengaitkannya dengan bisnis Yakuza yang terselubung lho, yah meski belum ada yang berani buka kartu aja.

Disini aku melihat bahwa Back Street Girls berani mengangkat sebuah tema yang tidak akan pernah disinggung oleh kebanyakan orang, yaitu sisi lain dunia Yakuza yang tidak selalu berbicara tentang manly dan kekerasan saja namun bagaimana merangkul semua bisnis dengan baik, salah satunya di dunia idola seperti ini.


2. Hubungan Bisnis Idol kepada Fansnya terasa nyata.

Sebenarnya ini bukan tema yang baru, sepertinya hampir di semua anime idol selalu ada tema ini. Tapi yang baru bisa aku kategorikan dalam 'hubungan bisnis antara Idola dan Fans secara nyata' sepertinya baru beberapa saja seperti AKB0048, WUG dan Idolish7 - baru-baru ini. Bahkan Love Live! ataupun Idolm@ster masih terasa dibuat-buatnya.

Khusus episode ini, bagian scene kelima telah mempertontonkan realita dunia idola yang sepertinya diadaptasi dari cerita dunia nyata. Faktanya, meskipun handshake adalah sebuah ladang uang dari bisnis idola yang selalu mudah dituai. Namun terkadang ini adalah event yang menyebalkan untuk para idola baru yang belum terbiasa berjumpa dengan orang banyak.


Bagaimana pun juga, ini sudah menjadi sebuah kultur dunia idola jepang yang tidak mungkin dihilangkan. Jadi, untuk para idola - biasakanlah.


3. Konflik Batin Pekerjaan Hiburan Cewek dimata Cowok.



Well, saya memang harus mengakui bahwa ini adalah tema yang baru di dunia idol. Bila kita belajar sejarah dunia idol - dari tahun 70'an maka kita akan mendapati bahwa definisi Idol diinspirasi dari sebuah film perancis (Cherchez l'idole) yang kemudian diplesetkan sebagai 'I Doll (aku boneka)'. Itulah kenapa sejarah Wota tidak bisa lepas dari OTAKU yang pada mulanya menggemari mainan, kemudian beranjak memberhalakan sosok gadis idaman yang sempurna di mata orang Jepang (baca: Yamato Nadeshiko) sebagai seorang Idola dan begitulah sehingga muncul definisi Idol di dunia hiburan JPOP hingga sekarang.

Apa yang sedang saya tuliskan disini adalah kenyataan bahwa banyak fans cowok seringkali berpendapat melihat sosok cewek Idol sebagai sebuah objek pemuas mata saja. Namun ketika kita melihat anime ini dan merasakan bagaimana prosesnya dibalik seperti ini maka saya sebagai seorang cowok bisa merasakan lebih baik tentang perjuangan -batin- dari seorang cewek yang sedang meniti karir di dunia idola.


4. Umur

Oke, ini memang faktor relatif yang bisa diabaikan dari anime ini. Tapi bila kita mengingat umur asli dari ketiga pria tersebut, sebenarnya mereka bertiga telah berada di umur dewasa muda (25 tahun ke atas). Jika mereka berposisi sebagai seorang cowok maka usia bukanlah batasan masalah - bahkan grup Johnny masih bisa menjadi idola di usia 40 tahunan. 

Namun ini adalah perkara yang berbeda untuk para cewek, bahkan aku pernah menulis di blog lain bahwa usia 25 tahun merupakan usia maksimal seorang cewek Jepang berkecimpung di dunia idol sebelum memutuskan untuk masuk dalam jenjang kehidupan selanjutnya, menikah dan membangun kehidupan rumah tangga (sesuatu pola pikir yang sudah langka di era urban jepang sekarang).

Well, sepertinya transformasi cewek mereka malah mengambil umur cewek umur 20-an. sesuatu yang sah-sah saja sih di dunia anime. Yah, namanya juga cerita fiksi.




SCORE:
Musik: 6/10
Grafik animasi: 6,5/10
Story: 7/10
Impress: 7,5/10
Overall: 6,75

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Ongaku Shoujo Episode 3: Anti Anti Social Idol

Kali ini kita akan membahas episode 3 Ongaku Shoujo yang juga merupakan awal seri pembahasan atau pendalaman karakter masing-masing member Ongaku Shoujo. Pertama, mari kita berkenalan dengan  Hiyo Yukino ,   member terhening di Ongaku Shoujo. Pada bagian prolog episode ini menampilkan cuplikan sosok Hiyo ketika berada di sekolah yang sedang duduk sendirian dan sengaja menghiraukan teman-temannya sehingga ditegur oleh guru karena nekat memasang headphone di dalam kelas. Hiyo sendiri bersikap cuek seperti itu karena dia tidak ingin mendengar suara-suara lain yang dia anggap bising.

Review Ongaku Shoujo Episode 4: Penata Riasku, Idolaku.

Hanako yang mulai terbiasa bekerja sebagai asisten pembantu di asrama bersama ini memulai aktifitas paginya dengan penuh semangat untuk membangunkan para gadis yang masih tertidur lelap. Sementara itu Hiyo ternyata sudah terbangun terlebih dahulu dan betapa terkejutnya Hanako ketika menyadari gadis tersebut tidak mengenakan headphone kesayangannya lagi. Ingin mendengarkan kicauan burung sesekali, katanya.